Baca Komik Karya Tony Wong
Seri Lengkap dari Tapak Budha Zaman dahulu orang bijak banyak mengemukakan filsafat dan kata-kata bijak Tapi semua itu adalah omong kosong! Merebut singgasana bukan bertujuan untuk melakukan kebajikan, apalagi menyejahterakan rakyat melainkan untuk mengejar kebanggaan, status dan kekuasaan! Jauhkan semua beban moral dan musuh yang menghalangi jalan, itulah cara terbaik unt Seri Lengkap dari Tapak Budha Zaman dahulu orang bijak banyak mengemukakan filsafat dan kata-kata bijak Tapi semua itu adalah omong kosong! Merebut singgasana bukan bertujuan untuk melakukan kebajikan, apalagi menyejahterakan rakyat melainkan untuk mengejar kebanggaan, status dan kekuasaan! Jauhkan semua beban moral dan musuh yang menghalangi jalan, itulah cara terbaik untuk meraih singgasana! Menaklukkan orang lain dengan moral dan budi pekerti?
Omong kosong! Di jagat yang penuh kepalsuan ini, orang yang memiliki beban moral yang paling ringan, maka dia adalah si kuat! Moral dan budi pekerti hanya tinggal sebagai teori, bukan praktek. Hidup ini memang tak adil, Budha tersenyum penuh asih. Menanti, ditemukan seorang yang diharapkan dapat genap mempelajari sembilan jurus Tapak Budha.
Makna jurus para Budha Menghadap yang Maha Suci adalah kelapangan yang dapat menampung segalanya. Ini menunjukkan seseorang memiliki naluri yang bijak untuk menyelamatkan dunia. Ceritanya boleh. Gambarnya boleh walau saya agak terganggu dengan gambar adegan perkelahiannya. Tendangannya gimana efeknya ke lawannya gimana. Cfg na uluchshenie streljbi dlya css v34 2016. Banyak garis-garis nggak keruan hehe kesusahan berikutnya. Menghafalkan nama, dengan begitu banyak tokoh (untung kebanyakan pakai nama Indonesia (ie.
Sejumlah komik-komik karya Tony Wong seperti Tiger Wong, Tapak Sakti dan Pukulan Geledek dulu pernah saya miliki. Walaupun tidak lengkap tapi bisa menepis ketika kebosanan tiba. Sayangnya, kini komik-komik itu sudah dilego ke tukang loak.
Cincin Terbang, Naga Kecil) coba kalau pakai nama Mandarin asli kaya' di Kho Ping Hoo, matilah saya ngapalinnya). Untungnya komik, jadi hapalin mukanya aja.
Sekarang lagi nyari kenapa ceritanya boleh. Gambarnya boleh walau saya agak terganggu dengan gambar adegan perkelahiannya.
Tendangannya gimana efeknya ke lawannya gimana. Banyak garis-garis nggak keruan hehe kesusahan berikutnya. Menghafalkan nama, dengan begitu banyak tokoh (untung kebanyakan pakai nama Indonesia (ie.
Cincin Terbang, Naga Kecil) coba kalau pakai nama Mandarin asli kaya' di Kho Ping Hoo, matilah saya ngapalinnya). Untungnya komik, jadi hapalin mukanya aja.
Sekarang lagi nyari kenapa koleksi saya yg no. 34 raib ya hehehe padahal udah beli lengkap deh kaya'nya dari 1 sampai 43. From Wikipedia, the free encyclopedia: Tony Wong Yuk-Long (Wong Jan-Lung), is a Hong Kong based Manhua artist, publisher and actor who wrote and created Little Rascals (later re-titled Oriental Heroes) and Weapons of the Gods. He also wrote adaptations of Louis Cha's (a.k.a.
) Wuxia novels such as The Return of the Condor Heroes (retitled as Legendary From Wikipedia, the free encyclopedia: Tony Wong Yuk-Long (Wong Jan-Lung), is a Hong Kong based Manhua artist, publisher and actor who wrote and created Little Rascals (later re-titled Oriental Heroes) and Weapons of the Gods. He also wrote adaptations of Louis Cha's (a.k.a. ) Wuxia novels such as The Return of the Condor Heroes (retitled as Legendary Couples), Demi-Gods and Semi-Devils, and Ode to Gallantry.
For his contribution and influencing a generation of artists in the local industry, he is regarded as the 'Godfather of Hong Kong comics' or 'Hong Kong's King of Comics'. He provided the art for Batman: Hong Kong, which was written by Doug Moench. He has also acted in some films occasionally, including making a cameo appearance in Dragon Tiger Gate (a film adaptation of Oriental Heroes).